Banjarese.com, BANJARMASIN – Di tengah kisruh pemindahan ibu kota provinsi Kalimantan Selatan ke Banjarbaru, Banjarmasin justru ketiban pembangunan megaproyek senilai Rp 1 triliun.
Megaproyek itu yakni revitalisasi sungai Veteran Banjarmasin.
Sungai yang dibangun pada masa penjajahan Belanda itu akan disulap layaknya Venesia Italia.
Program tersebut diinisiasi Ditjen Pembinaan dan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bina Bangda) Kemendagri dan Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR.
“Program ini diinisiasi mitra kerja Komisi II DPR RI, Ditjen Pembinaan dan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bina Bangda) Kemendagri bersama mitra saya sebelumnya di Komisi V, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR,” ucap Anggota Komisi II DPR RI, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda, Senin (7/3).
Pria yang akrab disapa Bang Rifqi ini mengungkapkan, Banjarmasin masuk dalam program ‘National Flood Resilience Program’ atau penanganan banjir di perkotaan dengan dana Rp 1 triliun.
“Rakyat kota Banjarmasin mendapat program National Flood Resilience Program atau penanganan banjir di perkotaan dengan dana Rp 1 triliun,” kata politisi PDI Perjuangan tersebut.
Bang Rifqi menambahkan, program ini berasal dari kerja sama pemerintah Republik Indonesia dengan Bank Dunia (World Bank).
“Insya Allah tahapannya akan dimulai 2022 ini dan berakhir 2025 mendatang,” beber putra asli Barabai HST itu.
Agar berhasil, tambah dia, maka kolaborasi pemerintah kota (Pemkot) dan DPRD Kota Banjarmasin sangat diperlukan. Terutama dalam hal pembebasan lahan.
“Mari kita bersama-sama bergotong-royong membangun Banua menuju Kalimantan Selatan yang lebih baik,” tutupnya.
Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menyambut baik rencana pembangunan tersebut.
“Alhamdulillah, terima kasih banyak Dinda,” ujar Ibnu Sina di kolom komentar Instagram @bang.haji.rifqi.