Banjarese.com, BANJARMASIN – Anggota DPR RI Muhammad Rifqinizamy Karsayuda dan Wali Kota Ibnu Sina sepakat Banjarmasin mesti mengambil peran sebagai penyangga ibu kota negara baru di Kalimantan Timur.
Pernyataan itu disampaikan Bang Rifqi dan Ibnu Sina dalam seminar nasional HUT HMI ke 75 di balai kota Banjarmasin, Sabtu (5/2) malam.
Bang Rifqi mengatakan warga Kalimantan khusus Kalsel harus memanfaatkan secara optimal keberadaan IKN Nusantara di Kaltim.
Menurutnya, SDM terbaik Kalimantan harus adaptif sehingga bisa mampu bersaing dengan para pendatang.
Dari pariwisata, Bang Rifqi menilai sungai Banjarmasin tak ada bedanya dengan kota Venesia Italia.
“Hanya saja membedakan kultur masyarakat di sana. Bayangkan kedapatan membuang sampah sembarangan didenda sebesar 1000 euro. Aturan kita memang ada tinggal penerapan di lapangan seperti apa,” ucap Politisi PDI Perjuangan tersebut.
Dalam waktu dekat, sambung Bang Rifqi, Pemko Banjarmasin bergotong royong bersama pemerintah pusat untuk membenahi sungai di ibu kota provinsi Kalsel itu.
“Terdekat proyek revitalisasi sungai Veteran yang akan menghubungkan sungai Martapura ke sungai Lulut menuju akses destinasi wisata Lok Baintan,” ungkap Bang Rifqi.
Kedepan, Bang Rifqi meyakini Banjarmasin akan menjadi destinasi wisata sungai populer di tingkat Asia Tenggara karena memiliki keunikan dan ciri khas dibandingkan kota lain.
“Penduduk IKN nantinya diperkirakan sekitar 2,5 juta jiwa, tentu memerlukan tempat rekreasi, terdekat adalah kota Banjarmasin, nah peluang ini yang harus kita optimalkan,” tegas putra daerah asli Barabai HST ini.
Gayung bersambut, Ibnu Sina mengakui Banjarmasin punya kawasan yang strategis, karena tepat berada di tengah pulau Kalimantan.
“Kota Banjarmasin harus berperan dalam perkembangan IKN. Bukan tanpa alasan, Kota Banjarmasin sendiri punya sejarah panjang dalam perjalanan bangsa ini,” jelas Ibnu.
Tidak salah, menurutnya, Banjarmasin sebagai gerbang ibu kota negara, sebab arus barang dan jasa paling dekat dari pulau Jawa menuju Kalimantan adalah Banjarmasin.
“Secara tradisional, Balikpapan dan Samarinda punya ikatan kuat dengan Banjarmasin, sebab arus barang terutama sembako dipasok dari Banjarmasin,” bebernya.
“Banjarmasin kota sungai pintu gerbang ekonomi Kalimantan 2025 adalah RPJMD kita yang telah dirancang sejak periode pertama, sebelum ramai wacana IKN,” lanjutnya.
Ia bersyukur pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR berkomitmen untuk merevitalisasi sungai-sungai di Banjarmasin.
Ia menyebut kedepan sungai Veteran akan menjadi wajah akulturasi budaya Banjar Melayu dan Tionghoa.
Karena bangunan lawas di sepanjang sungai Veteran masih asri sehingga memiliki nilai historis dan artistik bagi pelancong.
“Selain revitalisasi sungai, kita juga telah membangun lima dermaga baru yang diperuntukkan untuk menunjang pariwisata dan transportasi sungai,” tutupnya. (https://www.banjarese.com/)