JAKARTA, investor.id – Lima dari 10 destinasi wisata baru masuk super prioritas diselesaikan di tahun 2020 ini. Kelima destinasi wisata tersebut Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Manado-Bitung-Likupang. Dalam rapat kerja dengan Menteri PUPR dan Menteri Perhubungan di Gedung Komisi V DPR RI, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, sesuai visi Presiden Joko Widodo, pemerintah akan meningkatkan 10 destinasi baru di sektor pariwisata. Basuki menilai pariwisata merupakan sektor yang dapat membuka lapangan pekerjaan dengan cepat dan biaya yang lebih murah bila dibanding upaya ekonomi yang lain. “Intinya, hanya dengan pariwisata Indonesia dapat bersaing di antara negara-negara lain, ditambah Indonesia punya keunikan tersendiri,” katanya. Pada tahun 2010 ini, lima destinasi wisata akan menjadi super prioritas. Infrastruktur destinasi lima wisata ini pun mesti selesai di tahun ini. Sehingga di 2021, lanjut dia, pemerintah bisa menyentuh lima destinasi wisata lainnya.“10 destinasi wisata saya kira kita sudah mengenalnya sejak dari Danau Toba, Mandalika, Borobudur dan lainnya,” jelas Basuki di Gedung Komisi V, Rabu (5/2). Basuki mengungkapkan, setelah pembangunan destinasi wisata super priotitas ini selesai di akhir 2020 nanti, menteri pariwisata dan ekonomi kreatif selanjutnya akan mendesain event untuk promosi besar-besaran di 2021. Dia menyatakan, Kementerian PUPR sudah memberi dukungan infrastruktur terhadap kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) super prioritas ini sejak tahun 2019. Semisal melakukan pelebaran Alur Tano Pongol di wisata Danau Toba, membangun Gerbang Palbalang dan Penataan Koridor di Jalan Mayor Husen di Borobudur, mengembangkan kawasan tiga gili di Mandalika, menata kawasan Puncak Waringin di Labuan Bajo, dan membangun Bendungan Kuwil Kawangkoan di Manado-Bitung-Likupang. Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi V DPR RI Fraksi PAN A Bakri HM berpendapat perlunya membangun infrastruktur pariwisata untuk mengurangi pengelolaan sumber daya alam yang tak terbarukan. Menurutnya, data bank dunia memperlihatkan 53 % kawasan wisata belum memiliki akses air bersih, sanitasi, dan layanan pengangkutan sampah. Untuk itu, pembangunan infrastruktur sangatlah perlu selama ramah lingkungan. Bakri menilai keterlibatan pengusaha lokal juga penting sehingga masyarakat lokal ikut menjadi aktor dalam pariwisata tersebut. Sementara itu, anggota Komisi V Fraksi PDIP Rifqinizamy Karsayuda berpendapat lain. Menurutnya, pembangunan infrastruktur pariwisata juga perlu mempertimbangkan aspek sosiologis. Sebab jika tidak, pertama akan terjadi ketimpangan pembangunan di dalam provinsi tersebut lantaran 10 kawasan pariwisata super priotitas sebagian besar berada di luar jawa. Selanjutnya, dia juga khawatir muncul persoalan sosiologis karena masyarakat bertumpu pada kehendak pemerintah pusat melalui kebijakan nasional 10 penentuan kawasan destinasi pariwisata super prioritas. Sementara pembangunan infrastruktur di provinsi di lokasi tersebut belum merata. “Ini persoalannya memang tidak hadir dalam satu atau dua tahun ke depan. Tapi, 10 sampai 20 tahun ke depan. Kita tidak ingin membangun infrastruktur fisik dengan baik tapi infrastruktur sosiologisnya berantakan,” tegas dia.
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul “Menteri PUPR: Lima Destinasi Wisata Masuk Super Prioritas 2020”
Penulis: Investor Daily
Read more at: https://investor.id/business/menteri-pupr-lima-destinasi-wisata-masuk-super-prioritas-2020