BANJARBARU – Selasa (10/12), mungkin akan menjadi salah satu hari bersejarah bagi provinsi Kalimantan Selatan. Karena pada hari itu, bandara internasional Syamsudin Noor resmi beroperasi. Terminal baru bandara Syamsudin Noor ini, pertama kali melayani penerbangan Lion Air JT311 rute Banjarmasin-Surabaya, yang berangkat pukul 06.00 WITA. Sedangkan untuk kedatangan perdana, yaitu Lion Air JT310 dengan rute Surabaya-Banjarmasin yang tiba pukul 07.55 WITA. Dengan kapasitas hampir 8 kali lipat dibanding bandara lama, terminal baru ini terlihat tidak begitu ramai karena bangunan yang lebih luas dan megah. Berbeda dengan bandara lama, calon penumpang dan pengantar terkesan menumpuk dan sesak.
“Pengembangan bandara di Banjarmasin ini, merupakan bagian dari program kita dalam rangka menyelesaikan lag of capacity, satu diantara 14 bandara yang kami kelola. Kapasitas terminalnya kini menjadi 7 juta penumpang per tahun, sebelumnya hanya 1,5 juta penumpang per tahunnya,” kata direktur utama Angkasa Pura 1 Faik Fahmi kepada wartawan, usai mendampingi anggota komisi V DPR RI Rifky Nizami Karsayudha, melakukan peninjauan terminal bandara baru, pada Selasa (10/12).
Lebih lanjut Faik mengatakan, selain tampilan yang lebih modern, terminal baru bandara Syamsudin Noor juga memiliki fasilitas yang lebih lengkap. Mulai dari tenant kuliner, lounge VIP, hingga hotel dengan fasilitas bintang 3. Hanya saja untuk hotel, pembangunannya baru rampung pada April 2020.
“Untuk investasinya kita bangun ini dengan biaya 2,2 triliun rupiah, dan kini statusnya juga sudah menjadi bandara internasional. Di sini juga market bagus untuk penerbangan umroh dan haji,” ujarnya.
Sementara itu, anggota komisi V DPR RI Rifky Nizami Karsayudha meminta, agar masyarakat Kalimantan Selatan turut bersama-sama menjaga bandara baru ini. Baik dari segi kebersihannya maupun kenyamanan dan keamanannya.
“Bandara ini akan menjadi etalase Kalimantan Selatan. Tampilan barunya yang mewah dan megah ini, tentunya sangat membanggakan urang Banua, dan diharapkan sebagai pintu masuk ke Kalsel, maka ini dapat juga menjadi daya tarik tersendiri bagi turis atau pendatang untuk melihatnya secara langsung,” harap lelaki yang merupakan putra asli Kalimantan Selatan tersebut.
Selama peninjauan hari pertama operasional bandara baru Syamsudin Noor, Rifky tidak sendiri. Ia ditemani gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, yang diwakili asisten bidang administrasi umum pemprov Kalsel Heriansyah, wakil walikota Banjarbaru Darmawan Jaya, Dirut PT AP 1 Faik Fahmi, pejabat lingkup dinas perhubungan, dan juga dinas PUPR provinsi Kalsel. (RIW/RDM/MTB)