JAKARTA – Pemerintah telah menetapkan wabah virus Corona Covid-19 sebagai Bencana Nasional Non-alam. Namun instrumen kesehatan untuk mencegah dan mengetahui sebaran virus ini masih sangat terbatas.
Anggota Komisi V DPR, Rifqi Karsayuda mengatakan pemerintah telah menunjuk ratusan rumah sakit yang menjadi rujukan pasien dengan indikasi terdampak atau terpapar Covid-19 di setiap daerah. Namun alat uji untuk mengetahui seseorang terdeteksi virus ini baru ada di DKI Jakarta, Jabar dan Jatim.
“Ini membuat daerah-daerah yang tak ada alat uji COVID-19 seperti tak memiliki pedoman dan data,” ujar Politikus PDIP dari Daerah Pemilihan Kalimantan Selatan ini, Selasa (17/3/2020).
Rifqi berharap, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dapat segera mendistribusikan alat uji Corona ke seluruh wilayah Nusantara, termasuk Kalsel. “Pemerintah Daerah dan DPRD juga harus proaktif berkoordinasi dan menyiapkan anggaran untuk menyiapkan alat uji dan langkah-langkah lain di daerah,” serunya.
Dia mencontohkan RSUD Ulin Banjarmasin yang ditunjuk sebagai salah satu RS Rujukan Corona di Kalsel, sampai sekarang RS tersebut tidak mempunyai alat uji COVID-19. “Sehingga, keberadaannya sebagai RS Rujukan tak maksimal. Karenanya, Kalsel harus waspada,” katanya.
Pihaknya mendorong pemerintah lebih fokus pada penanganan COVID-19. “Kami sedang mendiskusikan sejauh mana APBN 2020 akan kami segera revisi dan dananya difokuskan pada pemberantasan COVID-19,” tandasnya.
Rifqi berharap seluruh orang yang mengalami flu, batuk dan demam bisa diperiksa dan diuji secara medik. “Negara harus menyediakan sarana itu. Di Amerika, pemerintah setempat menyiapkan dana Rp700 triliun untuk ini. Di Indonesia Kementerian Keuangan baru menyiapkan Rp1 triliun,” pungkas Rifqi.