JELANG Muswil (Musyawarah Wilayah) KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam) pada Jumat 22 November 2019 di Banjarmasin nanti, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda yang akan genap 5 tahun menjabat sebagai Ketua/Presedium MW KAHMI Kalsel.
RIFQINIZAMY enggan kembali dicalonkan menjadi ketua MW Kahmi Kalsel untuk satu periode mendatang.
Ia mengakui keputusannya mengagetkan banyak pihak, terutama keluarga besar KAHMI yang menginginkannya kembali untuk memimpin KAHMI Kalsel.
Rifqi beralasan menolak dicalonkan untuk fokus menjalankan amanah sebagai wakil rakyat di Senayan. “Amanah saya di DPR RI sangat berat, karena itu izinkan saya fokus pada amanah baru saya,” kata Rifqi.
Politisi PDIP ini menyerahkan sepenuhnya kepada mekanisme organisasi memilih calon pemimpin KAHMI Kalsel. “Siapa pun yang menjadi ketua KAHMI ke depan. Semua diserahkan ke mekanisme demokrasi yang ada,” tandas Rifqi.
Selama di bawah kepemimpinan Rifqi selama 5 tahun banyak diapresiasi oleh keluarga besar KAHMI Kalsel dan nasional.
Di bawah kepemimpinannya, KAHMI memiliki aset berupa sekretariat permanen dan masjid. Di tingkat kabupaten/kota, organisasi KAHMI semakin solid dan eksistensi organisasi.
Keputusan Rifqi enggan maju sejumlah nama mencuat untuk memimpin KAHMI Kalsel, satu periode mendatang.
Figur-figur seperti Samahuddin Muharram mantan Ketua KPU Kalsel, Mahyudin mantan Ketua Bawaslu Kalsel, Ani Cahyadi Bendahara KAHMI Kalsel, dari tokoh KAHMI, diantaranya Prof Dr A Fauzi Aseri, Adhariani mantan anggota DPD RI, hingga nama anggota DPR RI dr H Sulaiman Umar.
Sumber: http://jejakrekam.com