JEMBATAN Kanal Antang di Sei (Sungai) Puting, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan yang diresmikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, Selasa (11/2), sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di dua kabupaten yaitu Barito Kuala dan Tapin.
Keberadaan jembatan yang dibangun melalui dana CSR perusahaan PT Antang Gunung Meratus (AGM) senilai Rp70 miliar tersebut diharapkan mampu membuka akses dan mendongkrak ekonomi masyarakat pinggiran.
Awalnya sesuai yang disampaikan Direktur Jenderal Bina Marga Sugiyartanto bahwa jalan khusus dalam aktivitas industri batubara yang
dibangun perusahaan (hauling road) berada pada persimpangan sebidang di ruas jalan nasional. Dengan kondisi tersebut, untuk menghilangkan
perlintasan sebidang yang berpotensi menghambat pergerakan lalu lintas serta rawan terhadap kecelakaan, memaksimalkan fungsi jalan nasional dan memperlancar distribusi hasil pertambangan, maka pada tahun 2017 dilakukan perjanjian kerjasama dengan dengan empat perusahaan batubara.
Hasil kerja sama tersebut diantaranya dibangun 3 overpass dan 1 jembatan pada ruas jalan Marabahan – Margasari.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengakui baru pertama kali meresmikan sarana dan prasarana di jalan nasional yang dibangun pengusaha melalui program CSR. “Biasanya pembangunan jembatan menggunakan APBN atau KPBU. Program ini patut diapresiasi dan bisa dijadikan model,” ujar dia.
Selain jembatan pola PKS/CSR perusahaan dengan Kementerian PUPR di Kalsel juga untuk pembangunan tiga overpass yang melintasi ruas jalan nasional Marabahan – Margasari. Adapun total biaya PKS yang dilaksanakan sejak 2017 mencapai Rp189 miliar.
Direktur Utama PT Antang Gunung Meratus, Dody Imam Hidayat, kepada Media, Senin (10/2) mengatakan jembatan Sungai Puting yang menjadi
penghubung antara Kabupaten Tapin dengan Barito Kuala ini dibangun dengan dana CSR perusahaan senilai Rp66,5 miliar. Jembatan Sungai Puting mempunyai panjang 60 meter dengan lebar 8 meter. Sedangkan panjang total jalan penghubung dan jembatan berkontruksi baja ini sepanjang lebih kurang 500 meter.
“Jembatan Sungai Puting ini diharapkan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar, keberadaan jembatan ini sangat penting bagi kelancaran transportasi dan peningkatan ekonomi masyarakat tidak hanya masyarakat di wilayahnya tetapi juga masyarakat Kalsel. Keberadaan jembatan juga dinilai tidak mematikan fungsi sungai sebagai sarana transportasi dan urat nadi kehidupan masyarakat.
Peresmian jembatan ini juga dihadiri anggota DPR RI Rifqinizamy Karsayuda, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto,
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XI Banjarmasin Budi Harimawan Semihardjo, Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S Atmawidjaja, Kepala Dinas PU Propinsi Kalimantan Selatan Roy Rizali Anwar, serta Kepala Dinas terkait tingkat Propinsi Kalimantan Selatan dan Kabupaten Tapin.