KalbarOnline, Pontianak – Ketua Komisi II DPR RI, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda menjadi pembicara dalam seminar peningkatan pendidikan karakter dan kelas inspirasi di SMAN 1 Pontianak, Kalimantan Barat, pada Senin (09/12/2024).
Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson dengan didampingi Pj Ketua TP PKK Kalbar, Windy Prihastari Harisson yang juga selaku Ketua IKA SMANSA Pontianak menyambut hangat kedatangan Rifqinizamy yang merupakan alumni SMAN 1 Pontianak angkatan tahun 2001.
Dalam sambutannya, Pj Gubernur menyampaikan, kehadiran Ketua Komisi II DPR RI ke Kalbar merupakan sebuah kehormatan yang menunjukkan perhatian besar dari pemerintah pusat terhadap perkembangan daerah Kalbar, terutama dalam bidang pendidikan.
“Kami berharap, kunjungan kerja ini dapat menjalin kerja sama yang semakin baik dan dukungan pemerintah pusat pada pembangunan di Kalbar,” harapnya.
Terkait kegiatan seminar, Harisson juga berharap, seminar tersebut dapat menginspirasi siswa untuk meraih cita-cita dan mengembangkan potensi diri sesuai dengan minat dan bakat mereka.
“Semoga seminar ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi dunia pendidikan di Kalbar,” sampai Harisson.
Di tempat yang sama, Ketua Komisi II DPR RI mengungkapkan kisahnya hingga menjadi sekarang. Ia katakan, dari sekolah inilah dirinya tergila-gila menjadi seorang aktivis dan menikmati menjadi seorang pemimpin.
“Saya bukan siswa yang berprestasi secara akademik, karena saya tergila-gila dengan organisasi. Setiap hari saya keluar kelas untuk memimpin rapat OSIS, makanya Komisi II DPR RI sekarang paling produktif, karena ketuanya doyan sekali dengan rapat,” tuturnya di hadapan peserta seminar.
Di Hadapan siswa-siswa yang mengikuti seminar tersebut, Rifqinizamy mengajak para siswa membekali diri dengan modal intelektual atau akademik.
“Kemampuan akademik itu penting, kalau adik-adik bisa menjadi siswa yang unggul dalam semua pelajaran, saya sangat hormat. Tetapi jika tidak kalian harus mengkonversi kemampuan pada titik mana kemampuan akademik yang harus dipompa,” jelasnya.
Ia juga mengajak para siswa untuk mempunyai mimpi atau cita-cita untuk menjadi apa, agar kedepannya dapat mencapai apa yang diinginkan.
“Berdasarkan pengalaman saya, anda harus tentukan anda mau jadi apa, setidaknya sejak anda kelas 2 SMA, tidak perlu memaksakan kapasitas akademik kalau anda lemah di mata pelajaran tertentu. Karena memang kita diciptakan dengan talenta akademik yang berbeda,” ujarnya mengajak para siswa mempunyai cita-cita dari sekarang.
Usai memberikan arahan pada seminar tersebut, Ketua Komisi II DPR RI menyerahkan bingkisan kepada perwakilan guru senior dan guru yang telah purna tugas dari SMA Negeri 1 Pontianak.