Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI mendapati informasi mengenai dampak pembangunan Lintas Rel Terpadu (LRT) di Palembang dari Gubernur Sumatera Selatan beserta jajaran. Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti menuturkan, dari aktivitas pembangunan LRT, ada 22 tiang LRT yang menancap di gorong-gorong. Dampaknya ketika hujan deras, timbul banyak genangan air karena saluran yang tertutup.
“Ini jumlah tiang LRT yang menembus gorong-gorong tidak sedikit, jumlahnya mencapai 22 tiang. Kalau satu mungkin bisa dibilang keteledoran, tapi ini jumlahnya 22 tiang LRT ,” tegas Novita saat pertemuan Tim Kunspek Komisi V DPR RI dengan Gubernur Sumsel beserta jajaran di Kantor Gubernur Sumsel, Palembang, baru-baru ini.
Politisi Partai Gerindra ini meminta pengembang, yaitu Waskita Karya untuk bertanggung jawab. Ia meminta adanya pemeriksaan terkait penyebab gorong-gorong yang tersumbat tiang LRT tersebut. Novita juga akan membawa hasil temuan ini ke rapat Komisi V DPR RI, sehingga dapat dicarikan jalan keluar dan tidak timbul masalah yang berkepanjangan.
Hal senada juga diungkapkan oleh Anggota Komisi V DPR RI Rifqinizami Karsayuda. Ia meminta Waskita Karya untuk segera memperbaikinya. “Pada dasarnya dalam setiap pembangunan yang satu tidak boleh merugikan pembangunan yang lain. Karena pembangunan LRT selain investasinya tinggi dan harus kita jaga bersama, karena ini kebanggaan insfratruktur dalam menyambut Asian Games yang lalu,” tutur politisi PDI-Perjuangan itu.
Sementara itu Gubernur Sumsel Herman Deru merasa senang atas kedatangan Komisi V DPR RI ke Sumsel. Herman menyerahkan hasil temuan Kunspek tersebut sebagai bahan untuk ditindaklanjuti dan permasalahan tertutupnya gorong-gorong karena tiang LRT tersebut cepat teratasi dengan cepat. (rh/sf)
Sumber: DPR RI