apahabar.com, BANJARMASIN – Tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mulai dihelat secara terstruktur.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) turut memperketat pengawasan tahapan Pemilu 2024.
Di Kalsel, sosialisasi pengawasan penyelenggara Pemilu ini dilaksanakan di salah satu cafe kawasan Banjarmasin, pada Selasa (4/10).
Sosialisasi dilakukan bersama anggota Komisi II DPR RI, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda.
Kegiatan ini dihadiri puluhan guru dari anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kalsel.
Rifqi mengatakan, perhelatan Pemilu 2024 akan semakin baik jika dibarengi dengan partisipasi aktif elemen masyarakat.
“Kita mempertaruhkan Pemilu 2024 ini bukan hanya dengan anggaran yang besar, tetapi juga hasil (Pemilu) juga baik, karena itu pengawasan publik menjadi kunci,” ucap Rifqinizamy.
Ia menyebutkan, sosialisasi dan edukasi kepemiluan akan digelar secara periodik, dengan menggandeng kelompok masyarakat sipil lainnya.
Sehingga, kata Rifqi, pelaksanaan Pemilu 2024 dapat terhindar dari hal-hal yang merusak demokrasi.
Di antaranya praktik politik uang, politik identitas, SARA maupun hoaks.
Bukan tanpa alasan, Rifqi mengaku kerap mendapati praktik politik uang, politik identitas dan SARA.
“Misalnya ketika Pemilu 2019 dan Pilkada Kalsel 2020 kemarin,” katanya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kalsel, Azhar Ridhanie mengamini bahwa edukasi dan partisipasi aktif elemen masyarakat sipil menjadi kunci perhelatan pesta demokrasi yang semakin lebih baik.
“Kita berharap ada peran serta aktif masyarakat dalam mengawasi pemilu, salah satunya dewan guru yang dekat dengan dunia pendidikan,” ujar Aldo sapaan akrabnya.
Guru kata dia, bisa memberikan edukasi kepada anak didiknya, terutama pemilih pemula untuk mencegah terjadinya politik uang dan politik identitas.
“Kita berharap Pemilu serentak tidak ada money politik yang dilakukan oleh kandidat,” pungkasnya.