BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalsel dan Pemerintah Kota Banjarbaru sudah berupaya kebut dan tembuskan beberapa jalan akses menuju Bandara Internasional Syamsuddin Noor.
Namun ternyata, jalan-jalan tersebut diprediksi tak akan menjadi jalan akses utama menuju Bandara Internasional Syamsuddin Noor.
Pasalnya, menurut Anggota Komisi V DPR RI Dapil Kalsel, H M Rifqinizamy Karsayuda, Kementrian PUPR bersama Pemerintah Provinsi Kalsel dan Pemerintah Kota Banjarbaru sudah berkoordinasi menyiapkan jalan akses baru.
Dimana jalan akses tersebut akan lebih menyederhanakan rute dan akan dijadikan jalan akses utama di waktu yang akan datang.
Dijelaskan H M Rifqi, jalan akses utama tersebut akan berada di sekitar Jalan A Yani Kilometer 29 dan langsung berujung di depan terminal baru Bandara Internasional Syamsuddin Noor dengan panjang kurang lebih hanya 3 kilometer.
“Lurus dari bandara sekitar Asrama Haji sebelah kiri di ujung tanah milik Angkasapura belok kiri, dari situ sekitar 3 kilometer akan sampai ke depan terminal bandara baru,” kata H M Rifqi di sela kegiatan resesnya di Kalsel.
Dari hasil koordinasinya dengan Kementrian PUPR, menurutnya proses pembebasan lahan diupayakan rampung pada Tahun 2020 dan pengerjaan jalan dimulai Tahun 2021.
Dimana pembebasan lahan dan desain jalan akses akan menjadi tanggungjawab Pemerintah Daerah di Kalsel termasuk Pemerintah Kota Banjarbaru, sedangkan pembangunan jalan akan menjadi tanggungjawab Balai Jalan Nasional di Kalsel.
“Desain nanti akan dikoordinasikan Pemprov Kalsel dengan Dirjen Bina Marga Kementrian PUPR. Kami di Komisi V dan Kementrian PUPR anggarkan pembangunannya start di 2021,” kata H M Rifqi.
Sedangkan untuk jalan akses yang sebelumnya sudah dibangun menurutnya akan menjadi jalan alternatif menuju ke Bandara Internasional Syamsuddin Noor.
Politisi PDIP ini juga bocorkan inisiasi rencana pembangunan jalan akses baru untuk Bandara Internasional Syamsuddin Noor diawali karena kritisi yang menurutnya sempat disampaikan oleh Presiden RI, H Joko Widodo saat meresmikan Bandara kebanggaan Banua ini pada Rabu (18/12/2019) lalu.
“Pak Presiden sebut jalan yang ada masih terlalu rumit dan belum sepenuhnya representatif mengakomodir Bandara Internasional Syamsuddin Noor,” kata H M Rifqi.
Sebelumnya, Kepala Bappeda Provinsi Kalsel, Nurul Fajar Desira membenarkan Pemerintah Pusat dan Provinsi Kalsel akan upayakan terwujudnya jalan akses baru yang lebih representatif.
Walau Fajar belum menyebutkan titik pasti lokasi akses jalan baru tersebut, namun Ia sudah menyebutkan jalan akses baru tersebut direncanakan hanya akan sepanjang kurang lebih 3 kilometer dari Jalan A Yani.