apahabar.com, BARABAI – Anggota Komisi II DPR RI Dapil Kalsel, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda, turut berupaya mengatasi persoalan banjir di Barabai, Hulu Sungai Tengah (HST).
Sebagai asli putra daerah, Bang Rifqi terus berjuang agar tanah kelahirannya tak terendam lagi.
“Pada tahun 2019 dan 2020, saya berjuang agar Barabai, kampung halaman saya, tak lagi kebanjiran,” ucap Bang Rifqi, Kamis (30/12).
Perjuangan itu bukan tanpa alasan.
Mengingat, Bang Rifqi sekeluarga pernah merasakan banjir besar pada tahun 1985 silam.
“Tahun 1985, saya pernah mengalami banjir besar ketika tinggal di Kota Barabai,” ungkapnya.
Dengan kondisi ini, kata dia, Kementerian PUPR merekomendasikan agar dibuat tiga program utama untuk mengatasi banjir di Barabai.
Pertama, yakni revitalisasi sungai Barabai dari hulu menuju danau Bakung sekitar 40 km.
Kedua, membuat kanal baru sepanjang 36 km untuk memecah aliran air sungai Barabai.
Ketiga, membuat kolam regulasi yang mampu menampung jutaan M3 (metrik kubik) debit air.
“Akhir 2020, Proyek ini dilelang di Kementerian PUPR,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.
Rencananya, proyek yang sanggup mengalirkan debit air maksimal 180 M3/detik ini dijalankan mulai 2021 hingga akhir 2023 mendatang.
Nilai Proyeknya Rp230 miliar bersumber dari APBN.
Proyek ini dalam perencanaannya akan sangat signifikan mengendalikan banjir di Barabai.
Sebab, debit maksimal air yang sanggup ditampung sungai Barabai sekarang hanya 60 M3/detik.
“Di awal pelaksanaan proyek, banjir besar pada Januari 2021 melanda Barabai. Air yang masuk ke sungai Barabai sebesar 500 M3/detik.”
“November tadi banjir lagi, debitnya 400 M3/detik,” sambungnya.
Meskipun menurutnya, proyek ini seolah belum memberi jawaban atas besarnya air yang masuk ke Barabai melalui sungainya itu.
“Namun, proyek ini mampu mengurangi air berlimpah masuk ke kota dan permukiman warga.”
“Sebagai pengusul dan pihak yang memutuskan anggarannya di DPR RI, saya kemarin melihat pekerjaan Proyek ini. Revitalisasi sungai telah dilaksanakan sebesar 14 persen.”
“Kanal dibangun 14 km dari 36 km yang akan dibuat seluruhnya. Kolam regulasi 2022 akan dikerjakan,” lanjutnya.
Ia pun mengucapkan terima kasih atas kolaborasi Pemprov Kalsel dan Pemkab HST dalam pembebasan lahan.
“Ucapan yang sama kami haturkan kepada warga Barabai yang kooperatif dan mendukung ikhtiar bersama agar kampung kita tak lagi banjir,” tandasnya. (https://apahabar.com/)