apahabar.com, BANJARMASIN – Kendati Corona telah ditetapkan Presiden sebagai bencana nasional non alam, namun instrumen kesehatan untuk mencegah dan mengetahui sebaran virus COVID-19 ini masih sangat terbatas.
“Kendati pemerintah telah menunjuk ratusan rumah sakit yang menjadi rujukan pasien yang diindikasikan terdampak atau terpapar Covid-19 di setiap daerah, namun alat uji untuk mengetahui seseorang terdeteksi virus ini baru ada di DKI Jakarta, Jabar dan Jatim,” ucap Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Kalimantan Selatan, Rifqinizamy Karsayuda melalui siaran pers yang diterima apahabar.com.
Rifqi menganggap hal ini membuat daerah-daerah yang tak ada alat uji Covid-19 seperti tak memiliki pedoman dan data.
Ia berharap, pemerintah melalui Kemenkes RI dapat segera mendistribusikan alat uji corona ke seluruh wilayah nusantara, termasuk Kalsel.
“Selain itu, pemerintah daerah dan DPRD mesti pro aktif berkoordinasi dengan menyiapkan anggaran untuk alat uji dan langkah lainnya,” bebernya.
Meskipun, RSUD Ulin ditunjuk sebagai salah satu rumah sakit rujukan pasien corona, namun rumah sakit itu sampai sekarang tidak memiliki alat uji Covid-19.
“Sehingga keberadaannya sebagai rumah sakit rujukan tak maksimal. Oleh karena itu, Kalsel harus waspada,” tegas Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI itu.
Ia mengakui, saat ini sedang berkoordinasi dengan rekan-rekan di DPR RI untuk mendorong pemerintah agar lebih fokus pada penanganan Covid-19.
“Kami sedang mendiskusikan sejauh mana APBN 2020. Kami segera revisi dan dananya difokuskan pada pemberantasan Covid-19,” ungkap Rifqi.
“Kita ingin seluruh orang yang mengalami flu, batuk dan demam bisa diperiksa dan diuji secara medik. Negara harus menyediakan sarana itu. Di Amerika, pemerintah setempat menyiapkan dana Rp700 Triliun untuk ini. Di Indonesia Kementerian Keuangan baru menyiapkan Rp1 Triliun,” pungkasnya.
Reporter : Muhammad Robby
Sumber: https://apahabar.com/2020/03/tak-ada-alat-uji-corona-di-kalsel-dpr-ri-perjuangkan-anggaran-di-pusat/