Merdeka.com – Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengusulkan agar Pemilu 2024 ditunda untuk memberi waktu pemulihan ekonomi. Namun, usulan tersebut ditolak keras oleh anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP Rifqinizamy Karsayuda.
Dia menilai, Cak Imin telah menodai kesepakatan antara DPR dan Pemerintah. Padahal, kata dia, PKB ada dalam keputusan tersebut.
“Pernyataan ini mencederai keputusan yang telah diambil pemerintah dan DPR terkait Pemilu 2024. Di mana Fraksi PKB juga jadi bagian dari keputusan bersama itu,” kata Rifqi pada wartawan, Rabu (23/2).
Rifqi menilai, usulan Cak Imin itu tak perlu ditindaklanjuti atau direspon pemerintah.
Usulan Cak Imin
Sebelumnya, Cak Imin mengusulkan agar Pemilu 2024 ditunda. Pernyataan itu disampaikan Cak Imin usai menerima pelaku UMKM, para pengusaha dan para analis ekonomi Perbankan.
“Dari seluruh masukkan itu saya mengusulkan pemilu tahun 2024 itu ditunda satu atau dua tahun. Agar momentum perbaikan ekonomi ini tidak hilang dan kemudian tidak terjadi freeze (pembekuan ekonomi) untuk mengganti stagnasi selama 2 tahun masa pandemi,” kata Cak Imin.
“Ya setahun lah maksimal dua tahun,” tambahnya
Pria yang kerap disapa Gus Muhaimin ini juga mengaku, banyak masukan dari kalangan dunia usaha, terutama memasuki tahun 2022 sangat optimis melihat peluang ekonomi, dan untuk untuk recovery dibutuhkan 2 tahun
Atas dasar itu, Gus Muhaimin melihat Pemilu yang sudah direncanakan tahun 2024, jangan sampai prospek ekonomi yang baik itu terganggu karena pemilu.
“Sebab Pemilu biasanya ada tiga kondisi, Yang pertama para pelaku ekonomi melakukan freeze pembekuan wait and see, lalu agresivitas ekonomi saat pemilu,” katanya.
Ke depan, Gus Muhaimin akan mengkomunikasikan penundaan Pemilu tersebut kepada para pimpinan Partai politik.
“Semoga, usulan saya ini akan saya sampaikan ke teman-teman pimpinan partai, saya usulkan ke Pak Presiden, bagaimana apakah bisa? ya nanti kita lihat saja, apakah mungkin bisa diundur atau tidak. Ini usulan saya,” pungkasnya. (https://m.merdeka.com/)