Anggota Komisi V DPR-RI, Rifqinizamy Karsayuda, berkomitmen untuk berkontribusi dengan menyuarakan pembangunan akses darat alternatif, terutama Jalan Hulu Sungai Poros II.
Pasalnya, wilayah itu cenderung terisolasi lantaran selama ini pembangunan infrastruktur hanya terfokus di wilayah sekitaran jalur Hulu Sungai utama. Padahal ujar Rifqi, Hulu Sungai Poros II merupakan jalur yang menghubungkan antara Banjarmasin, Batola, Tapin, Hulu Sungai Utara, Tabalong, hingga ke Kalimantan Timur.
Komunikasi pun sudah dilakukan bersama Kementerian PUPR sebagai bentuk komitmen untuk mewujudkan pembangunan akses tersebut.
“Kendalanya, ada 96 Kilometer lahan yang belum dibebaskan dari Margasari hingga Tabalong,” ujarnya kepada banjarhits.id, saat ditemui di Musywil KAHMI Kalsel, Jumat (22/11/2019).
Rifqi berharap pemerintah daerah juga bisa turut berkomitmen dan berpartisipasi untuk mewujudkan pembangunan itu, dengan cara melakukan pembebasan di wilayahnya dan mempersiapkan anggarannya masing-masing.
Dalam waktu dekat, Rifqi juga berniat memanggil pimpinan daerah yang berada di koridor Hulu Sungai Poros II. Pertemuan ini juga akan dihadiri Gubernur, kepala Dinas PUPR, dan kepala Bappeda Kalsel.
“Hulu Sungai nggak punya laut dan sungai besar. Sehingga konektivitas darat harus kita bangun,” tandas Rifqi.
Sumber: https://kumparan.com