batampos – Dana transfer ke daerah (TKD) pada 2026 diprediksi turun signifikan dibanding tahun ini. Pada 2025, alokasi TKD mencapai Rp848 triliun, sementara tahun depan diproyeksikan hanya Rp650 triliun.
Ketua Komisi II DPR RI, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda, mengatakan nota keuangan APBN 2026 masih dalam tahap pembahasan. Karena itu, kepastian penurunan dana transfer belum final.
“Beberapa daerah sangat mengharapkan dana transfer dari pemerintah pusat karena fiskal daerah dan pendapatan asli daerah (PAD) mereka rendah. Jadi kita sarankan Kemendagri agar meninjau ulang rencana ini,” ujar Rifqinizamy usai kunjungan ke Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Jumat (5/9).
Ia menambahkan, pemerintah daerah sebaiknya diberi peran lebih besar dalam menjalankan program strategis nasional. Salah satunya program makan bergizi gratis (MBG) yang saat ini dijalankan Badan Gizi Nasional.
“Daerah jangan hanya dijadikan tempat pelaksanaan, tapi juga harus bisa menjadi pelaku yang menjalankan program,” katanya.
Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Nyanyang Haris Pratamura, menanggapi proyeksi penurunan TKD. Menurutnya, kondisi tersebut pasti berdampak pada pembangunan di daerah, meski belanja pegawai tetap aman.
“Pasti ada dampaknya, namun belanja pegawai seperti TPP tidak terganggu,” tegas Nyanyang.
Sumber: https://kepri.batampos.co.id/dana-tkd-diprediksi-turun-dpr-ingatkan-dampak-ke-daerah-ber-pad-rendah/